KATA KERJA DAN WAKTU
LAPORAN BACAAN DAN PRESENTASI: Tugas Mata Kuliah Sintaksis
Pengajar: KPH. Prof. Dr. Harimurti Kridalaksana
Prof. Dr. A.M. Hermina Sutami
Oleh
Juniato Sidauruk
NPM 0906655282
Pascasarjana Ilmu Linguistik
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK, MEI 2010
Zeno Vendler (1921-2004), lahir di Hungaria. Untuk belajar filsafat, beliau kuliah di Universitas Harvard dan pada 1959 mencapai gelar doktor dengan judul disertasinya Facts and Laws. Vendler adalah seorang filsuf bahasa Amerika, dan menjadi anggota pendiri dan direktur Jurusan Filsafat Universitas Calgary. Gelar Profesor di dapat dari Universitas Calgary. Beliau memberikan kuliah di Universitas Rice dan Universitas California, San Diego. Pada usia 83 tahun, beliau wafat pada 13 Januari 2004.
Karyanya yang sangat berpengaruh dalam bidang linguistik adalah tentang aspek leksikal, quantifiers dan nominalisasi.
Kata kerja dan Waktu, sebuah artikel dalam Philosophical Review (1959) yang memperkenalkan empat cara untuk membedakan kata kerja berdasarkan ciri-ciri aspektual. Pembedaaan ini sangat berpengaruh pada teori aspek leksikal atau aktionsart. Oleh Vendler, peristiwa / kejadian dikelompokkan ke dalam salah satu dari empat kelas aspektual, yaitu:
1. States (keadaan, kondisi)
2. Activities (kegiatan)
3. Accomplishments (penyelesaian)
4. Achievements (pencapaian)
(Pemahaman atas kata yang terdapat dalam tanda kurung di atas, berdasarkan pemahaman saya)
States itu statis dan tidak memiliki titik akhir (endpoint).
Misalnya: “know”, “love”
Activities itu dinamis dan tidak memiliki titik akhir (endpoint).
Misalnya: “run”, “drive”
Accomplishments memiliki titik akhir (endpoint) secara bertahap.
Misalnya: “paint a picture”, “build a house”
Achievements memiliki titik akhir (endpoint) dan terjadi secara cepat.
Misalnya: “recognize”, “notice”
Vendler juga mempopulerkan penggunaan aspek progresif sebagai sebuah diagnosa untuk membedakan kelas-kelas leksikal. Misalnya, activities dan accomplishments sangat mungkin terdapat dalam aspek progresif.
Misalnya:
He is running.
He is painting a picture.
Sedangkan states dan achievements tidak mungkin terdapat dalam progresif.
Misalnya:
* He is knowing French.
* He is recognizing his friend.
Linguis S.Y. Kuroda mengakui bahwa istilah achievement dan accomplishment yang dikenalkan oleh Vendler “have since become basic technical vocabulary in modern linguistics” dan telah banyak digunakan untuk mengembangkan banyak teori dan sangat memungkinkan untuk melakukan penelitian di berbagai bidang yang “secara teknis sangat rumit”.
Kata kerja dan Waktu dalam “Time Schemata”
Vendler mengusulkan, bukan memberikan aturan tentang bagaimana untuk menggunakan istilah tertentu, cara untuk mendeskripsikan penggunaan istilah-istilah dimaksud. Dia mulai memperbedakan kata kerja yang bisa sebagai progresif dan bisa juga tidak.
Misalnya:
X: “What are you doing?”
Y: “I am running (or writing, working).
Bukan
Z: “I am knowing (or loving, recognizing).
Sebaliknya pada contoh berikut:
X: “Do you know ….?”
Y: “Yes, I do”.
Bukan seperti pada:
X: “Do you run ….?”
Y: “Yes, I do”.
Dalam hal Time Schemata kata kerja, ada dua jenis kata kerja yang penting dipahami.
1. Misalnya, “running” dan “pushing a cart” sebagai “activity terms”
2. Misalnya, “running a mile” dan “drawing a circle” sebagai “accomplishment terms”
Contoh kata “knowing” dan “recognizing” tidak mengindikasikan proses saat aktivitas itu berlangsung, walau begitu mungkin sebagai predikat dari sebuah subyek untuk waktu tertentu apakah aktivitas itu benar berlangsung ataupun tidak. Dari sini diketahui bahwa ada kata kerja yang bisa dipredikasi hanya pada satu waktu tertentu saja, dan ada juga untuk periode waktu yang lebih singkat maupun lebih lama.
Misalnya:
X: “At what time did you reach the top?”
Y: “At noon sharp”.
X: “At what moment did you spot the plane?”
Y: “At 10:53 A.M.”
Tetapi:
X: “For how long did you love her?”
Y: “For three years”.
X: “How long did you believe in the stork?”
Y: “Till I was seven”.
Jadi ada time schemata tertentu untuk merespon sesuatu jika terkait dengan waktu. Jika pertimbangan atas unsur waktu tidak cukup, maka harus dilihat kriteria lainnya.
Vendler mengilustrasikan time schemata sebagai berikut:
Activities: “A was running at time t”
Artinya waktu t adalah pada rentang waktu saat A sedang beraktifitas (berlari).
Accomplishment: “A was drawing a circle at t”
Berarti bahwa t ada pada rentang waktu saat A membuat gambar lingkaran.
Achievements: “A won a race between t1 and t2”
Berarti bahwa waktu yang singkat saat A memenangkan balapan dengan rentang waktu antara t1 dan t2.
States: “A loved somebody from t1 and t2”
Berarti bahwa pada saat yang singkat antara t1 dan t2 A mencintai seseorang.
Dari uraian ini kiranya jelaslah konsep berikut:
Aktifitas terkait periode waktu yang bukan merupakan sesuatu yang unik (“tertentu”) atau pasti.
Accomplishment menunjukkan periode waktu yang pasti dan unik.
Achievement mencakup waktu singkat yang unik dan pasti.
States mencakup waktu yang singkat pada anggapan yang tidak pasti dan tidak unik.
Pembagian di atas berhubungan dengan ‘completeness’ (waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk melengkapi suatu kegiatan atau kondisi).
Vendler juga mengemukakan bahwa semua kata kerja dapat dianalisis menggunakan empat schemata ini. Dia menguraikan “kelengkapan” tersebut atas empat kategori:
1. Unambiguous case of activity
running, walking, swimming, pushing, pulling
2. Clearly accomplishment
Painting a picture, making a chair, building a house, writing or reading novel, delivering a sermon
3. The class of achievements
Recognizing, realizing, spotting, identifying something, losing or finding an object, reaching the summit, winning the race, crossing the border, starting.
4. Manifestly states.
Possessing, desiring, wanting something, liking, disliking, loving, hating, ruling, dominating somebody, knowing, believing.
Pada kata “desiring, knowing, loving” dsb. disebut “immanent operations” (merujuk pada filosofi tradisional). Mereka mengklasifikasikan kata “hardening” sebagai sebuah proses (berupa aktifitas atau penyelesaian); namun “menjadi keras” merupakan sebuah kondisi atau keadaan.
Contoh:
“Are you smoking?” menanyakan aktifitas.
“Do you smoke?” menanyakan keadaan.
“Writers” merujuk pada orang yang menulis buku atau artikel
“Writing a book” sebagai accomplishment.
“Dogcatchers” merujuk pada orang yang menangkap “dogs”;
“Catching a dog” sebagai achievement.
“cabdrivers”, orang yang mengemudikan taksi.
“rulers” merujuk pada orang-orang yang memerintah pada suatu negara, tapi mungkin berbeda dengan yang dilakukan oleh “cabdrivers” yang benar-benar mengemudikan taksi. Vendler meminjam istilah dari G. Ryle, specific states untuk smokers, painters dan dogcatchers; dan generic states untuk rulers, servants, educators, dan grocers.
Manfaat dari kategori time schemata selain membuat justifikasi juga menghidari atau mengurangi kekeliruan atau ketumpangtindihan pemahaman. Manfaat tersebut bisa dilihat pada contoh “to think” berikut ini:
He is thinking about Jones. Sebagai sebuah aktifitas yang prosesnya terjadi seiring waktu berjalan. Juga kalimat tersebut menjelaskan seseorang sedang melakukan apa.
He thinks that Jones is a rascal. Sebagai keadaan, bukan menjelaskan tentang seseorang sedang melakukan apa.
Untuk kata “thinking about” tidak sama dengan “thinking that” dan juga “thinking of”. Yang pertama sebagai sebuah proses, lalu sebagai ruling berdasarkan tindakan dan sebagai generic state, dan yang terakhir sebagai achievement sense. “Thinker’ sebagai specific state.
Vendler juga menegaskan akan perlunya untuk membedakan achievement yang memulai aktifitas, dan achievement yang menginisiasi state (keadaan). “knowing” beginning of a state. Berbeda dengan “understanding”. Understanding lebih umum dibanding “knowing”, disebut sebagai temporal structure.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar