WACANA
Sumber: Okke K & Ayu B. 2009. Telaah Wacana. p.11-180.
Okke memprbedakan Wacana dan Teks.
Wacana pasti Teks, n tidak semua teks adalah wacana, focus pada situasi komunikasinya. Teks hrs dipandang sbg satuan makna (jd satuan semantic) dlm konteks (ada acuan), bukan bentuk.
Kapan Teks sbg Wacana?
Jika ada 7 ciri tekstualitas:
1. Koherensi/Utuh (bd. Abdul Chaer)
2. Kohesi/Padu (lbh pd padu gramatikal)
3. Maksud/Intentionality (bd. Prinsip/Tujuan bKomunikasi dr Grice)
4. Acceptability/Terima
5. Informativity
6. Situationality/Situasi ujar
7. Intertextuality (lbh pd knowledge)
Bgmn acuan wacana?
1. Acuan Tekstual /ada di dalam teks
2. Acuan Situasional/ tdk dlm teks, tetapi pd situasi komunikasi (konteks)
Teks jg memiliki acuan: teks fiksi/abstract dan non-fiksi/nyata.
Jd letak perbedaannya: informasi itu TIDAK / DAPAT ditelusuri?
Perbedaan antara Wacana n Semiotik
Wacana à Bhs = sbg sisi metodologi yg digunakn dlm teori2 linguistik. (cf. teori structural; teori pragmatis è Saussure sbg “Dimensi”
Semiotic à tanda
Persamaannya pada Makna (sama= bahas ttg makna)
Misi Kajian:
I. A: Nanti ya
B: Ok …. (cth dialog)
Kajian: Trdpt ada “shared context = micro context” yg dipahami bersama
II. Ambil 3 siung bawang putih…..
Kajian: ada struktur tertentu dsbut “suprastruktur” mis. Pakem (aturan tidak tertulis) = software. Cth. wayang
III. Cerita wayang. Mis: wayang gatotkaca terbang
Kajian: impossible (siap menerima keanehan) ceritanya / science fiction tapi kita tetap mau dibohongin krn kita sdh berada dlm “the universe of discourse”à aspek kebudayaannya paling besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar