Selasa, 13 Juli 2010

WACANA

WACANA

Sumber: Okke K & Ayu B. 2009. Telaah Wacana. p.11-180.

Okke memprbedakan Wacana dan Teks.

Wacana pasti Teks, n tidak semua teks adalah wacana, focus pada situasi komunikasinya. Teks hrs dipandang sbg satuan makna (jd satuan semantic) dlm konteks (ada acuan), bukan bentuk.

Kapan Teks sbg Wacana?

Jika ada 7 ciri tekstualitas:

1. Koherensi/Utuh (bd. Abdul Chaer)

2. Kohesi/Padu (lbh pd padu gramatikal)

3. Maksud/Intentionality (bd. Prinsip/Tujuan bKomunikasi dr Grice)

4. Acceptability/Terima

5. Informativity

6. Situationality/Situasi ujar

7. Intertextuality (lbh pd knowledge)

Bgmn acuan wacana?

1. Acuan Tekstual /ada di dalam teks

2. Acuan Situasional/ tdk dlm teks, tetapi pd situasi komunikasi (konteks)

Teks jg memiliki acuan: teks fiksi/abstract dan non-fiksi/nyata.

Jd letak perbedaannya: informasi itu TIDAK / DAPAT ditelusuri?

Perbedaan antara Wacana n Semiotik

Wacana à Bhs = sbg sisi metodologi yg digunakn dlm teori2 linguistik. (cf. teori structural; teori pragmatis è Saussure sbg “Dimensi”

Semiotic à tanda

Persamaannya pada Makna (sama= bahas ttg makna)

Misi Kajian:

I. A: Nanti ya

B: Ok …. (cth dialog)

Kajian: Trdpt ada “shared context = micro context” yg dipahami bersama

II. Ambil 3 siung bawang putih…..

Kajian: ada struktur tertentu dsbut “suprastruktur” mis. Pakem (aturan tidak tertulis) = software. Cth. wayang

III. Cerita wayang. Mis: wayang gatotkaca terbang

Kajian: impossible (siap menerima keanehan) ceritanya / science fiction tapi kita tetap mau dibohongin krn kita sdh berada dlm “the universe of discourse”àaspek kebudayaannya paling besar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar